Percakapan Tentang Setan Dalam Hindu
HINDUALUKTA -- Percakapan dua anak non Hindu dan Hindu mengenai apakah ada Setan dalam Hindu yang diperankan antar teman:
T : Teman
AH : Anak Hindu
AH : Anak Hindu
(T) : Apakah dalam agama Hindu ada setan?
(AH) : Tidak Jika Tuhan mahakuasa mengapa Dia membiarkan setan ada?
(T) : Tuhan memang menciptakan setan untuk menggoda manusia.
(AH) : Mengapa?
(T) : Agar manusia selalu ingat akan Tuhan, dan meminta perlindungan kepada Tuhan.
(AH) : Kalau benar begitu, bukankah Tuhan dapat dianggap bersekutu dengan setan untuk mencelakakan manusia? Mirip seperti keamanan pasar yang korupsi bersekutu dengan preman/penjahat untuk menakut-nakuti para pedagang, agar para pedagang terus meminta perlindungan kepada keamanan, tentu saja dengan membayar uang keamanan
.
(T) : Jadi kalau manusia berbuat dosa disebabkan karena apa?
(AH) : Itu karena ketidaktahuan (avidya). Karena ketidak tahuan manusia memilih melakukan tindakan yang salah. Kalau manusia memiliki pengetahuan (vidya) dia akan menjadi orang yang bijaksana, dan orang bijak tidak akan mungkin melakukan dosa
(T) : Tetapi bukankah di dalam agama Hindu juga diajarkan adanya musuh-musuh?
(AH) : Ya, tetapi musuh-musuh yang ada di dalam diri manusia sendiri, seperti sifat sombong, angkuh, serakah,suka marah, iri benci, suka dengan kekerasaan dan semacam itu. Kami tidak diajarkan untuk memusuhi orang / kelompok lain berdasarkan ras, suku maupun agama. Semua orang apapun keyakinan, suku, bangsa atau ideologinya, adalah satu keluarga. Ini disebut vasudaiva kutumbakam.
(T) : Bukankah di dalam agama-mu ada butakala, yang ogoh-ogohnya diarak sehari sebelum Nyepi. Apakah itu tidak sama dengan setan?
(AH) : Butakala itu adalah mahluk yang tarafnya di bawah manusia, yang karena tidak memiliki akal, sering menjadi gangguan. Butakala bisa juga sebagai lambang manusia yang tidak memiliki pengetahuan / avidya, sering berbuat salah. Untuk mahluk-mahluk ini harus berusaha untuk meningkatkan harkat dan martabat mereka. Kalau dilihat secara arti katanya, buta itu adalah alam, kala adalah waktu. Jadi manusia harus memandang alam dan waktu bukan sebagai musuh tetapi sebagai sahabat agar hidup kita di dunia ini harmonis dan berguna.
Semoga bermanfaat rahayu
Baca Juga
Post a Comment
Post a Comment