Iklan Billboard 970x250

Unsur-unsur dan Perbedaan Bhuana Agung dan Bhuana Alit

Unsur-unsur dan Perbedaan Bhuana Agung dan Bhuana Alit



Unsur-unsur Bhuana Agung

Bhuana Agung disebut juga dengan Macrocosmos, jagat raya, alam semesta atau alam besar yang kita muliakan karena keluhuran dan kemampuannya memberikan kehidupan kepada semua makhluk tanpa henti-hentinya.
Terjadinya Bhuana Agungdiciptakan oleh Ida Sang Hyang Widhi pada waktu Sresti atau penciptaan, dan masa Sresti disebut Brahma Dewa yaitu siang hari Brahma. Dan segala yang diciptakan oleh Ida Sang Hyang Widhi di Bhuana Agung ini akan kembali/lebur disebut dengan istilah Pralaya (kiamat), masa Pralaya disebut Brahma Nakta atau malam hari Brahman.
Satu lingkar dari Pencitaan (Utpti), pemeliharaan ( Sthiti) dan Peleburan (Pralina) dari alam semesta atau Bhuana Agung disebut Akalpa yaitu sehari dan semalam Brahman disebut Brahman Kalpa.
Proses terciptanya Bhuana Agung diawali ketika dunia ini belum ada apa-apa, yang ada hanyalah Ida Sang Hyang Widhi dalam wujud Nirguna Brahman, artinya Tuhan dalam wujud sepi, kosong, sunyi dan hampa. Kemudian Ida Sang Hyang Widhi menjadikan dirinya sendiri menjadi Saguna Brahman. Artinya Tuhan sudah mulai beraktifitas. Selanjutnya Tuhan menciptakan dua unsur yaitu Purusadan Prakerti atau unsur  Cetanadan Acetana.
Unsur Purusa atau Cetana adalah unsur dasar yang bersifat kejiwaan, sedangkan unsur Prakerti atau Acetana adalah unsur dasar yang bersifat kebendaan. Unsur Prakerti memiliki Tiga Guna yang disebut Tri Guna, yang terdiri dari:
a.       Satwam yaitu sifat dasar terang, bijaksana,
b.      Rajas adalah sifat dasar aktif, dinamis dan rajin,
c.       Tamas adalah sifat dasar berat, malas dan lamban.
Dengan adanya Tri Guna pada Bhuana Agung yang didominasi oleh unsur Sattwam menyebabkan lahirnya Mahatyang berarti Maha Agung.
Dengan adanya Mahat di Bhuana  Agung melahirkan Budhiyaitu benih kejiwaan tertinggi yang berfungsi untuk menentukan keputusan. Budhi melahirkan Ahamkara yaitu asas individu, ego, yang berfungsi untuk merasakan. Selanjutnya Ahamkara melahirkan Manas yaitu alam pikiran yang  gunanya untuk berpikir.
Setelah lahirnya Manas lahirlah Panca Tan Matra yaitu lima benih unsur yang sangat halus, yang terdiri atas:
a.       Sabda Tan Matra; benih suara,
b.      Rupa Tan Matra; benih warna,
c.       Rasa Tan Matra; benih rasa,
d.      Gandha Tan Matra; benih bau,
e.       Sparsa Tan Matra; benih sentuhan/peraba.
 Dari Panca tan Matra berevolusi menjadi unsur dasar yang besar berjumlah lima unsur disebut Panca Maha Bhuta, yang terdiri dari:
a.             Pretiwi atau unsur padat yang timbul dari kelima unsur Tan Matra
b.            Apah atau unsur cair yang timbul dari Sabda, Rupa dan Rasa Tan Matra,
c.             Teja atau unsur panas ditimbulkan oleh Sabda dan Rupa Tan Matra,
d.            Bayu atau hawa ditimbulkan oleh Sabda dan Sparsa Tan Matra,
e.             Akasa/Ether ditimbulkan oleh unsur Sabda dan Sparsa Tan Matra.
Dengan munculnya Panca Maha Bhuta berkembanglah menjadi Bhuana Agungdengan segala isinya seperti; matahari, bumi, bulan, planet-planet yang ada di jagat raya ini. Sehingga Dunia ini adalah Brahmanda atau telurnya Ida Sang Hyang Widhi. 

Kalau digambarkan Proses terbentuknya Bhuana Agung akan berbentuk seperti bagan di bawah ini:




Unsur-Unsur Bhuana Alit

Bhuana alit berarti alam kecil atau dunia kecil. Yang termasuk Bhuana Alit adalah tubuh manusia, hewan dan tumbuhan. Manusia merupakan bentuk dari Bhuana Alit adalah makhluk yang tertinggi karena manusia memiliki kelebihan dibandingkan dengan makhluk lainnya. Kelebihan manusia adalah memiliki Tri Premana, yaitu:
a.       Bayu; tenaga,
b.      Sabda; suara
c.       Idep; pikiran /akal.
Bhuana Alit atau tubuh manusia, tumbuhan dan binatang terbentuk sama seperti Bhuana Agung yaitu pertemuan antara Purusa dengan Prakerti atau Cetana dengan Acetana. Unsur Purusa atau Cetana akan membentuk Jiwatman, sedangkan unsur Prakerti atau Acetana akan membentuk badan manusia.
Dalam Jiwa dan badan manusia terdapat alat batin manusia yang menentukan watak atau karakter seseorang. Tiga alat batin itu bernama Tri Antah Karana yang terdiri atas:
a.       Budhi berfungsi untuk menentukan keputusan,
b.      Manas berfungsi untuk berpikir, dan
c.       Ahamkara fungsinya untuk merasakan dan bertindak.
Setelah bertemunya Purusa dengan Prakerti ditambah denga Tri Antah Karana, disusul pula dengan masuknya unsur Panca Tan Matra yang akan menjadi Indria penilai yang disebut Panca Bhudindria, yaitu:
a.       Sabda Tan Matra menjadi Srotendria yaitu indria yang terletak di telinga,
b.      Sparsa Tan Matra menjadi Twak indria yaitu indria yang terletak di kulit,
c.       Rupa Tan Matra menjadi Caksu indria yaitu indria yang terletak di mata,
d.      Rasa Tan Matra menjadi Jihwendria yaitu indria yang terletak pada lidah, dan
e.       Gandha Tan Matra menjadi Ghranendria yaitu indria yang terletak di kulit.
Selanjutnya Panca Tan Matra berkembang menjadi Panca Maha Bhuta sehingga menjadi unsur pembentuk tubuh atau jasmani manusia, dengan rincian sebagai berikut:
a.       Pertiwi menjadi segala yang bersifat padat dalam tubuh manusia seperti: tulang, otot, daging, kuku dan sebagainya,
b.      Apah menjadi segala yang cair pada tubuh manusia, seperti: keringat, darah, lendir, air kencing, air liur, ludah,dll
c.       Teja menjadi panas/suhu dalam tubuh,
d.      Bayu akan menjadi udara dalam badan yang disebut Prana seperti pernafasan, dan
e.       Akasa akan menjadi rongga-rongga dalam tubuh manusia, seperti: rongga mulut, rongga hidung, rongga dada dan rongga perut.

Kalau digambarkan Proses terbentuknya Bhuana Alit akan berbentuk seperti bagan di bawah ini:



 
Persamaan dan Perbedaan Bhuana Agung dan Bhuana Alit
Pada hakekatnya antara Bhuana Agung dengan  Bhuana Alit adalah sama, namun setelah menjadi bentuk, fungsi dan pengaruhnya pada kedua alam tersebut ia memiliki perbedaan-perbedaan.

Persamaan Bhuana Agung dengan Bhuana Alit
Dalam proses pembentukannya adalah sama yaitu melalui proses bertingkat yaitu; 1) Ida Sang Hyang Widhi, 2). Purusa, 3). Prakerti, 4). Budhi, 5). Ahamkara, 6). Sabda, 7). Sparsa,  8). Rupa,  9). Rasa, 10). Gandha,  11). Manah,  12). Akasa,  13). Bayu,  14). Teja,  15). Apah, dan 19). Pertiwi.
Karena proses terjadinya sama maka unsur-unsur dasar tersebut ada pada Bhuana Agung dan Bhuana Alit. 

Untuk lebih jelasnya, di bawah ini disajikan persamaan Bhuana Agung dengan Bhuana Alit dalam bentuk tabel, sebagai berikut:


Perbedaan Bhuana Agung dengan Bhuana Alit

Perbedaan antara Bhuana Agung dengan Bhuana Alit terletak pada fungsinya atau kegunaannya.
Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel di bawah ini:




Peranan dan fungsi Panca Maha Bhuta dalam pembentukan serta kehidupan Bhuana Agung dan Bhuana Alit

Panca Maha Bhuta mempunyai peran yang penting dalam pembentukan Bhuana Agung dan Bhuana Alit, karena proses pembentukannya menimbulkan Panca Tan Matra dan Panca Maha Bhuta sehingga terciptalah Bhuana Agung dan Bhuana Alit dengan sifat-sifat atau keadaan yang sama.
Adapun Peranan dan Fungsi Panca Maha Bhuta adalah:
a.             Segala yang padat pada Bhuana Agung dan Bhuana Alit terjadi dari Pertiwi. Di Bhuana Agung menjadi tanah sebagai tempat makhluk hidup sedangkan di Bhuana Alit menjadi tulang sebagai rangka dan sebagai pelindung organ-organ tubuh yang penting,
b.            Segala yang cair pada Bhuana Agung dan Bhuana Alit tercipta dari Apah. Di Bhuana Agung menjadi air, sebagai sumber kehidupan makhluk hidup, sedangkan di Bhuana Alit menjadi darah yang berfungsi membawa sari-sari makanan ke seluruh tubuh,
c.             Segala yang kosong pada alam dan ronga-rongga pada tubuh manusia terjadi dari unsur Akasa. Di Bhuana Agung menjadi ruang angkasa sebagai tempat planet-planet beredar, sedangkan di Bhuana Alit menjadi rongga-rongga yang berfungsi untuk keluar masuknya udara, seperti rongga hidung
d.            Segala angin, hawa dan gas pada alam semesta di Bhuana Agung menjadi udara yang sangat diperlukan oleh setiap makhluk untuk pernafasan, sedangkan di Bhuana Alit menjadi nafas dan akan mati bila tidak bernafas,
Segala yang becahaya dan panas pada Bhuana Agung dan Bhuana Alit terjadi dari Teja. Di Bhuana Agung menjadi panas/sinar matahari yang sangat dibutuhkan oleh setiap makhluk.
 


Baca Juga
SHARE
Subscribe to get free updates

Related Posts

Post a Comment

Iklan Tengah Post