Iklan Billboard 970x250

Ciri-Ciri Zaman Kali Yuga Menurut Kitab Suci Hindu

Ciri-Ciri Zaman Kali Yuga Menurut Kitab Suci Hindu

HINDUALUKTA -- Zaman Kali Yuga dikenal juga dengan nama Zaman Kehancuran atau Kegelapan. Kaliyuga adalah merupakan zaman terakhir menurut ajaran Agama Hindu. Bila ditinjau dari segi arti katanya, kaliyuga adalah merupakan kebalikan dari zaman Krta/Satya Yuga, dimana kalau pada zaman krta yuga hati manusia benar-benar tertuju kepada Tuhan sebagai pencipta, pemelihara dan pengembali alam beserta isinya, maka pada zaman kaliyuga kepuasan hatilah yang menjadi tujuan utama dari manusia. 

Ciri-Ciri Zaman Kali Yuga Menurut Kitab Suci Hindu
Foto: Dangerpres
Ciri Ciri Zaman Kali Yuga
  1. Pada  zaman Kali ini orang-orang  jahat dan gila (tetapi kaya), tegasnya yang jahat dan rusuh itu sumber-sumber kehancuran, mereka menyakiti orang-orang baik.
  2. Terjadi peperangan, kekerasan lawan kekerasan dimana-mana.
  3. Terjadi  kehancuran bagi budhi dan hati orang-orang saleh (pandita).
  4. Tidak ada kedamaian hidup, tingkatan pembasmian itu terus memuncak. semua dharma terbengkalai dan tergeletak di debu tidak dihiraukan.
  5. Manusia yang berhati sebaik emas, kemudian menjadi hati semulia perak, lalu merosot lagi senilai tembaga dan akhirnya menjadi sekeras besi yang nilainya jauh lebih rendah dibanding dengan logam-logam lainnya.
  6. Dimana-mana terdapat perselisiha, perkelahian, terjadi kekerasan, tidak ada manusia berhati emas.
  7. Umur manusia tinggal  100 tahun dan akhirnya umur manusia hanya tinggal ± 83 tahun (1.000 bulan) dan pada jaman penghabisan umur manusia di zaman Kali 40 tahunlah batas umur manusia. 

Ciri Kali Yuga Dalam Kitab Suci

Kitab Kakawin Niti Çastra Sargah IV dan  Kitab Korawaçrama (susunan J. L. Swelengrobol) pada Muka 52-54 dan Muka 64-66 Buku Slokantara Sloka 78, antara lain:
  1. Tanda-tandan Zaman Kali Yuga menurut Kitab Kakawin “Niti Çastra” Sargah IV, Kakawin Wirama Dasar: Wirat, Kadang Wirama: Ragakusuma 7-11 (28-31) adalah manusia lebih mengutamakan kekayaan, orang suci para perwira, para cendekiawan, para pendeta pada mengabdi di kaki orang kaya.  Ajaran-ajaran agama diabaikan atau diputar balikan dan dijadikan alat untuk mencapai cita-citanya. Raja dihina bawahannya karena memang mereka itu tidak pantas dihargai lagi. raja-raja yang telah dihina itu, menghina para pendeta, karena para pemimpin agama yang juga tidak dapat dihargai lagi. Agama disalahgunakan, manusia jauh dari kesucihan. Manusia tidak memiliki harga diri. Tidak ada tinggi rendah semua golongan mengaku pandai berbudi dan taat pada agama.  Jika mereka diangkat pendeta, atau menjadi pemimpin agama, segala perbuatannya tidak lain dari menurunkan, menjatuhkan nama baik agama, bahkan masyarakatpun mendapat hasutan bahwa agama itu adalah candu rakyat. Mereka saling meninggikan diri, suka berkelahi dan memperebutkan kedudukan tinggi.  Mereka sampai lupa pada diri sendiri.
  2. Tanda-Tanda Zaman Kali Yuga menurut Kitab “Korawaçrama” (susunan J. L. Swelengrobol) pada Muka 52-54 dan Muka 64-66:  Pada Zaman Kali orang kikir dan licik menjadi kaya.Penjahat-penjahat panjang umur, dan orang-orang berbudi dan saleh cepat matinya, lekas meninggalkan dunia yang penuh dengan kegelapan dan kebejatan.  Orang-orang menganggap tingkah laku hina yang utama,  kebiasaan menghadang di jalan itu dianggap pemberani. Kebodohan dianggap kebijaksanaan karena kebijaksanaan dianggap kebodohan.
  3. Tanda-Tanda Zaman Kali Yuga dalam Buku  I Nengah Merta yang berjudul Menggantang Hidup Di Jaman Kali Yuga (Cetakan Pertama Januari 2009): Pada Zaman Kali Yuga Gempa akan terjadi akibat kekuatan alam, Gunung meletus, Angin topan, Banjir dan tanah longsor, Meningkatnya panas bumi, Air laut naik, Timbulnya keajaiban dalam kehidupan binatang dan tumbuh-tumbuhan, seperti: kelahiran anak ayam berkaki tiga., anak babi lahir bermuka seperti muka manusia, sedangkan dalam alam tumbuh-tumbuhan keajaiban itu terlihat pada pohon yang mengeluarkan air seperti hujan gerimis, tumbuhnya bunga Raflesia di beberapa tempat, pohon pisang berbuah menyerupai buah nangka (sesuai kejadian-kejadian yang disiarkan oleh TV maupun berita-berita di radio).
Ciri Ciri Zaman Kali Yuga dalam Bhagavata Purana
  1. Ciri Ciri Zaman Kali Yuga dalam Bhagavata Purana 12.3.25 dijelaskan bahwa ketika zaman Kali, orang-orang cendrung semakin rakus, berprilaku jahat (korup) dan tidak mengenal belas-kasihan. Mereka bertengkar satu dengan yang lain tanpa alasan benar. Mereka bernasib malang, diliputi beraneka-macam keinginan material dan sudra-dasottarah prajah, mayoritas tergolong sudra dan manusia tidak beradab.
  2. Ciri Ciri Zaman Kali Yuga dalam Bhagavata Purana 12.3.30 dijelaskan bahwa orang-orang akan melakukan kegiatan tipu-menipu dan suka berbohong, malas dibidang kerohanian, banyak tidur dan tindak kekerasan, kecemasan, kesedihan, kebingungan, ketakutan dan kemiskinan merajalela.
  3. Ciri Ciri Zaman Kali Yuga dalam Bhagavata Purana 12.2.1 dijelaskan bahwa pada zaman Kali Yuga dharma (agama) beserta ke-empat prinsipnya yaitu satyam (kejujuran), saucam (kesucian diri), ksama (kesabaran) dan daya  (kasih-sayang) merosot dari hari ke hari karena pengaruh buruk Kali-Yuga.

Ciri Ciri Zaman Kali Yuga dalam Garuda Purana


Di dalam Kitab Garuda Purana dijelaskan bahwa pada zaman Kali Yuga manusia akan penuh nafsu dan kegelapan memuja para Dewa-dewa untuk mendapat kesaktian, ilmu gaib, mistik, ilmu hitam senjata-senjata sakti, kekebalan senjata yang dipakai untuk mencari nafkah dan merugikan orang lain. Orang menjadi jahat dan kejam, iri hati kesombongan dan kekerasan merajarela dimana-mana. Tidak ada seorangpun memuja Sri Visnu. Banyak orang suka menipu, berbohong dan membunuh. Semua orang menjadi pemalas dan suka tidur. Veda atau ajaran kebenaran tidak lagi dihormati. Para perampok dan pencuri begal memasuki kota. Para Brahmana berhenti melakukan Tapa Brata melalui cara yg benar. Kaum spiritual atau brahmana mengabdi kepada kaum Sudra yang kaya raya. Para istri tidak taat kepada suaminya.

Ciri Ciri Zaman Kali Yuga dalam  Mahabharata

Segala sesuatu di jagat ini penuh dengan kekacauan kekalutan dan tidak menyenangkan.
Pemberian dana dan upacara hanya tinggal namanya saja. 
Tugas para Brahmana akan dipegang oleh golongan Sudra. 
Golongan Sudra menjadi makmur. 
Para pemuda di usia 16 tahun sudah banyak yang beruban. 
Orang tua akan berlagak sebagai para pemuda. 
Para istri akan suka berbohong kepada suaminya dan melakukan prostitusi walaupun suaminya masih hidup. 
Orang-orang akan mati kelaparan dan kanibal. 
Orang-orang penuh dosa yang kaya raya bertindak sebagai raja-raja. 
Manusia akan berumur pendek dan tingginya akan berkurang.
Perasaan kemanusiaannya berkurang. 
Bunga dan buah-buahan akan berkurang hasilnya. 
Burung burung gagak akan bertambah. 
Para Brahmana menjadi Materialistis.

Orang-orang suci menjadi saudagar atau pedagang serta pengusaha.
Para murid berani melawan kepada gurunya. 
Para penekun spiritual akan memelihara rambut dan kukunya tumbuh panjang. 
Tidak ada penduduk melaksanakan Catur Asrama dengan benar.. 
Hujan akan turun tidak pada musimnya. 
Para wanita umur 7-8 tahun akan banyak yang hamil dan pemuda-pemuda kecil akan menjadi ayah. 
Manusia-manusia menjadi kejam seperti binatang akan bertambah. 
Para wanita akan melakukan oral sek (memasukkan penis ke mulut). 
Para Wanita akan banyak menjadi pelacur. 
Hasil Susu sapi akan berkurang (Vana Parwa Bab 188).

24 Ciri zaman Kali Yuga Menurut Maha  Rishi Sukadeva Goshwami

Menurut Maha  Rishi Sukadeva Goshwami terdapat 24 Ciri-ciri zaman Kali Yuga. Ke dua puluh empat ciri-ciri tersebut disampaikan ke  Raja Pariksit. Ada pun ke 24 ciri ciri tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Dharma merosot dan Adharma berkembang subur.
  2. Kualitas, moral dan hidup manusia merosot.
  3. Manusia bertabiat Asurik (jahat).
  4. Manusia munafik dan curang.
  5. Raja, kepala dan pejabat negara bermoral buruk dan rendah.
  6. Kekayaan material dan keniknatan indriawi menjadi tujuan hidup.
  7. Hukum dan keadilan ditentukan oleh kekuasaan.
  8. Perkawinan karena material dan sek berdasarkan prinsip suka sama suka.
  9. Segala urusan dan hubungan bisnis berlandaskan tipu-muslihat.
  10. Para brahmana sibuk dengan urusan mengenyangkan perut dan memuaskan kemaluan.
  11. Aturan hidup varna-asrama dharma dicampakkan.
  12. Manusia selalu berpikir keliru.
  13. Kekuasaan dicapai melalui kekuatan.
  14. Rakyat menderita karena bencana alam, kelaparan, beban pajak, penyakit dan kecemasan.
  15. Wanita hidup bebas dan tidak suci.
  16. Veda dimengerti dengan pola pikir atheistik.
  17. Kota-kota dikuasai para bandit.
  18. Sapi dibunuh untuk makanan.
  19. Majikan dan pelayan saling tidak setia.
  20. Laki-laki dikendalikan wanita.
  21. Orang-orang sudra menipu melalui praktek kerohanian.
  22. Manusia menjadi amat individualistik.
  23. Manusia dan alam terkena polusi.
  24. Manusia melalaikan Tuhan karena berwatak atheistik.
Ciri Ciri Kali Yuga dalam Kitab Wisnu Purana

Banyak perubahan tak diinginkan yang akan terjadi.  Orang-orang yang berbuat dosa akan bertambah berlipat-lipat, kebajikan akan meredup dan berhenti berkembang. Kehamilan di usia remaja bukanlah hal yang asing lagi. Umat manusia menjadi semakin pendek, raganya melemah secara mental dan rohaniah. Para guru akan dilawan oleh para muridnya. Mereka perlahan-lahan kehilangan rasa hormat. Pelajarannya akan dicela dan Kama (nafsu) akan mengontrol semua keinginan manusia. Ketika pohon-pohon berhenti berbunga, dan pohon-pohon buah berhenti berbuah, maka pada saat itulah masa-masa menjelang akhirnya Kali Yuga.  Hujan akan turun bukan pada musimnya  Ketika akhir zaman Kali Yuga sudah mendekat. Kitab suci tidak akan berbohong dan nanti saat zaman kaliyuga mencapai puncaknya disebutkan juga akan datang Kalki Awatara untuk menyelamatkan umat manusia. 

Ciri Ciri Kali Yuga Dalam Kisah Mahabharata

Diceritakan bahwa pada saat itu Panca Pandava bertanya pada Sri Krishna mengenai apakah Kali Yuga?

Krishna kemudian mengambil empat anak panah dan menembakkannnya ke empat penjuru. Setelah itu, Dia menyuru Yudisthira mengambil anak panah, iya mendengar suara yang sangat manis. Dia berbalik dan melihat seekor burung elang bernyanyi Bhajan (lagu rohani) dengan suara yang sangat memukau, sambil memakan daging kelinci hidup yang merintih kesakitan. Yudisthira sangat terkejut melihat tindakan burung tersebut, Dia meninggalkan tempat itu segera.”

"Saat Bima mengambil anak panah dia sampai di suatu tempat di mana terdapat lima sumur, empat sumur yang mengelilingi sumur tunggal. Empat sumur penuh dengan air sampai meluap, tapi sangat mengejutkan di tengah-tengah keempat sumur tersebut ada sebuah sumur yang benar-benar kosong. Bhima bingung pada pandangan ini.”

"Arjuna kembali setelah mengambil panah, dan tiba di sebuah tempat di mana terdapat seekor sapi yang hendak melahirkan. Setelah melahirkan sapi mulai menjilati betis anaknya dan terus menjilat bahkan setelah betis bersih tetap dijilati sampai darahnya mengalir dari kulit. Dengan susah payah barulah ada orang yang mampu memisahkan mereka dan pada saat itu anak sapi sudah terluka parah. Arjuna bingung dengan perilaku hewan tersebut.”

"Nakula menemukan panahnya di dekat sebuah gunung dan melihat sebuah batu besar jatuh. Batu itu menghancurkan batu dan pohon-pohon besar dalam perjalanan ke bawah, tanpa ada yang mampu menahan, tetapi akhirnya batu itu bisa dihentikan hanya oleh sebuah tanaman kecil. Nakula sangat kagum pada pemandangan ini.”

Semua saudara bertanya arti insiden ini dari Krishna. 

Krishna mengatakan, 'Di Zaman Kali Yuga, para orang suci akan memiliki suara yang sangat manis dan juga akan memiliki pengetahuan yang tinggi, tetapi mereka akan mengeksploitasi umat dengan cara yang sama yang dilakukan oleh burung elang malam pada kelinci. Di Kali Yuga, orang miskin akan hidup di antara orang kaya. Orang-orang kaya akan memiliki kekayaan yang sangat besar, yang benar-benar sampai melimpah, tetapi mereka tidak akan menawarkan satu sen pun kepada orang miskin. Ini seperti empat sumur tidak menambahkan setetespun air ke bak yang kosong. Di Kali Yuga, orang tua akan mengasihi anak-anak mereka sehingga cinta mereka benar-benar akan memanjakan mereka dan akan menghancurkan kehidupan mereka, mirip dengan cinta yang ditunjukkan oleh sapi pada sapi yang baru lahir. Di Kali Yuga, orang akan jatuh dalam hal karakter seperti batu yang jatuh dari gunung, dan mereka tidak akan dihentikan oleh siapa pun. Pada akhirnya, hanya nama Tuhan akan dapat menyelamtkan mereka seperti tanaman kecil memegang batu dari penurunan lebih lanjut. Oleh sebab itu di jaman kaliyuga ini ingatlah selalu menghubungkan diri senantiasa dengan energi beliau melalui meditasi ataupun dengan mengulang nama Tuhan (japa) dalam setiap langkah kehidupan.

Ciri Ciri Kali Yuga dalam Kitab Mausala Parwa Mahabarata

Sebagai penyebab dunia ini manjadi kacau, bisa merajalela menyakiti, merampok, memperkosa, membunuh sesama manusia yang tidak berdosa, aneka rupa kejahatan di muka bumi, yang berlaksana benar mati, yang sombong hidup dan mendapatkan kesenangan, tamak, bersifat kejam.

Nama Lain:
Kalisangara, Yang Hitam, Zaman Kehancuran, Zaman Kegelapan.

Sumber: Dikutif dari berbagai sumber

Baca Juga
SHARE
Subscribe to get free updates

Related Posts

Post a Comment

Iklan Tengah Post