7 Hal Perlu Diperhatikan Saat Pembukaan dan Penutup Dharma Wacana
HINDUALUKTA -- Pendharma Wacana yang baik, ketika mampu memukau semangat audientsnya. Hal ini membuktikan bahwa, dirinya mampu menggerakan dan menumbuhkan support pendengarnya. Keberhasilan seperti itu, cukup sulit digapai oleh petugas Dharma Wacana.
Pada hal pendharma wacana adalah salah satu solusi untuk dapat mewujudkan tujuan pembinaan. Menyadari hal itu maka tugas bimbingan dan penyuluhan agama tidak hanya dibebankan kepada pemerintah, tetapi merupakan tugas kita bersama.
Sehingga pada penulisan artikel ini, Hindu Alukta berusaha memberi solusi serta tips yang bisa digunakan petugas Dharma Wacana ketika ingin menyampaikan pesan Dharma kepada umat agama Hindu. Ada pun tips pembukaan dan penutup Dharma Wacana tersebut yakni sebagai berikut;
Foto Hindu Alukta |
1. Jangan memulai Dharma Wacana dengan suatu permintaan maaf.
Kenapa demikian? Permintaan maaf menunjukkan kelemahan anda di depan umum. Beberapa dari audients akan mengkwatirkan kemampuan anda. Untuk itu hendaknya jangan mengawali Dharma Wacana dengan Minta Maaf. Anda Harus Percaya bahwa anda yang terbaik dalam acara yang anda hadiri.
2. Buatlah Judul Menarik
Judul yang menarik, akan membuat audients penasaran. Sehingga dengan demikian, perhatian umat akan tertuju kepada pendharma Wacana. Dan ini merupakan salah satu tujuan, pendharma wacana agar diperhatikan oleh audients ketika menyampaikan pesan dan kesan. Judul yang menarik merupakan salah satu hal penting dalam setiap dharma Wacana.
3. Judul yang menarik dan pesan yang penting adalah salah satu cara yang dapat anda lakukan atau ungkapkan saat Dharma Wacana. Sebab Memulai dengan suatu pertanyaan Ikthiar betapa penting topic yang anda kemukakan dan ada hubunganya dengan kepentingan pendengar akan membuat audients bertahan mendengarkan anda.
4. Hal keempat yang dapat dilakukan yakni, mengusahakan bahwa betapa penting topic yang anda kemukakan da nada hubunganya dengan kepentingan pendengar.
5. Tunjukkan fakta yang membuat ketegangan pada pendengar.
6. Penggunakan ilustrasi yang spesifik agar audients bisa mengerti dengan apa yang anda sampaikan. 7. Jangan terlalu menggunakan Bahasa yang terlalu tinggi. Sesuaikan dengan audients.
Atur Intonasi Suara anda dengan cara (1) Mengubah gelombang nada suara anda dari yang tinggi ke lebih rendah dan sebaliknya. (2) Tempo anda dapat di ubah-ubah dari Gelombang lambat dan sebaliknya. Dan (3) Berhentilah Sejenak ketika anda mengucapkan kata atau kalimat penting.
Demikian 7 Hal Perlu Diperhatikan Saat Pembukaan dan Penutup Dharma Wacana semoga bermanfaat bagi saudara. Jangan lupa baca juga “Sikap dan Penampilan Yang Patut Ditiru Saat Dharma Wacana”. Demikian artikel ini semoga bermanfaat.
Reff:
Tim Penyususn, 2005 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dharma Wacana. Paramita. Surabaya
BP 7, 1980, Teknik Penyajian Materi
Mulyono FX, Tri, Seni Peran untuk Berkomunkikasi, Sav Puskat. Yogyakarta.
Baca Juga
Post a Comment
Post a Comment