Iklan Billboard 970x250

Pengertian Om Swastyastu dan Om Santih Santih Santih Om dalam Agama Hindu

Pengertian Om Swastyastu dan Om Santih Santih Santih Om dalam Agama Hindu

HINDUALUKTA -- Secara etmologi " Om Swastyastu" memiliki arti semoga selamat. Om Swastyastu merupakan salam panganjali yang digunakan oleh umat Hindu ketika membuka suatu acara, baik itu berupa rapat, sambutan, dan sebagainya. Selain itu, om swastyastu juga digunakan oleh umat Hindu untuk saling sapa ketika bertemu keluarga, orang tua, saudara, teman dan umat lainnya. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disumpulkan bahwa Om Swastyastu bermakna semoga selamat dalam lindungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Umat Hindu Sembahyang di Pura Aditya Jaya Rawamangun
Jika dilihat dari artika katanya maka Om Swastyastu berasal dari bahasa Sanskerta yakni kata Om dan Su, Asti dan Astu. Om berarti Sanghyang Widhi Wasa (Brahman/Tuhan), Su berarti baik, Asti berarti berada dan Astu berarti semoga. Dengan demikian Om Swastyastu dapat diartikan sebagai semoga selamat atas lindungan Ida Sanghyang Widhi Wasa Tuhan Yang Maha  Esa.

Dalam Buku Mantra Samhita, Himpunan Doa Hindu seperti dikutip dari artikel mutiarahindu.com, Om Swastyastu memiliki arti Om Sanghyang Widhi Wasa, Semoga Kami Senantiasa Dalam Keadaan Selamat (Dana Dan Suratnaya, 2013:36).

Om merupakan aksara suci untuk Sanghyang Widhi Wasa. Sedangkan Swastyastu merupakan dasar kekuatan dan kesejahteraan alam semesta dari kata Swastyka. Dengan demikian ketika kita mengucapkan kata swastyastu berarti kita telah memohon perlindunga kepada Tuhan Yang Maha Esa yang menguasai seluruh alam semesta ini.

Dalam Bhagavadgita kata Om merupakan simbol Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian dalam Kamus Bahasa Bali Swastyastu memiliki arti selamat yaitu dari kata suasti. Jadi ketika menjadi kata swastyastu berarti maknanya semoga selamat. Swastyastu dalam Kamus Kawi-Bali dijelaskan berasal dari kata Swasti yang memiliki arti raharja, rahayu, bahagia and rahajeng. Astu juga berarti sujati, sinah, patut, dumadak. Dari kata Astu berubah menjadi Astungkara yang artinya puji, alem, sembah. dengan demikian Swastyastu dapat diartikan semoga selamat atau bahagia.

Kemudian di dalam Kamus Jawa Kuna-Indonesia Swasti memiliki arti kesejahteraan, sukses, semoga terjadi, nasik baik, hidup. Sedangkan astu memiliki arti semoga terjadi, pasti, nyata-nyata, sungguh-sungguh. Kata astu berkembang menjadi astungkara yang artinya mengakui, mengiyakan. Dengan demikian Swastyastu berarti semoga terjadilah nasib baik, sungguh sejahtera.

Kemudian Svasti di dalam Kamus Bahasa Sanskerta-Indonesia artinya hujan batu es, salam, selamat berpisah, selamat tinggal. Kata ini kemudian berkembang menjadi kata svastika, svastimukha, svastivacya. Kata Svastika artinya tidak mendapat halangan, tanda sasaran gaib, pertemuan empat jalan, lambang agama hindu.

Sedangkan kata Svastimukha artinya terakhir, penyair, yang belakang, penyanyi. sedangkan kata svastivacya artinya salam ucapan selamat. Kata astu juga berarti sungguh, memuji. Jadi jika melihat dari pengertian kedua kata di atas dapat disimpulkan bahwa Svastiastu memiliki makna selamat berpisah.

Berdasarkan penjelasan dari beberapa kamus di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Swastyastu dalam kamus bahasa bali, jawa kuno, kawi-bali memiliki arti yang sama yakni semoga selamat, sejahtera dan bahagia. sedangkan Swastyastu dalam kamus bahasa Sanskerta memiliki arti selamat tinggal atau berpisah. Kata astu sebagai penutuh hanya mempertegas kata svasti yang memiliki arti semoga, selamat jalan atau selamat berpisah.

Dari keempat kamus di atas jika ditarik garis merahnya, arti swastyastu memiliki makna yang sama yakni semoga sejahterah, selamat atas lindungan Sanghyang Widhi Wasa.

Pengertian Om, Santih, Santih, Santih, Om

Sedangkan Om Santih Santih Santih Om artinya semoga selamat dan semoga damai di hati damai di bumi damai selalu. Om merupakan pranawa Sanghyang Widhi Wasa, sedangkan Santih artinya damai. Om Santih, Santih, Santih, Om digunakan untuk menutup suatu uraian atau tulisan.

Hindu Indonesia menggunakan Om Swastyastu sebagai pembuka persembahyangan atau pertemua. Juga dipakai untuk menyapa saudara, orang tua, teman atau ketika bertemu sesama umat Hindu. Sedangkan Om santih, santih, santih, Om digunakan untuk menutup suatu persembahyangan atau kegiatan dalam sebuah acara seperti misalnya “dengan berakhirnya acara ini kami tutup dengan parama santih Om Santi santi santi Om”.

Demikianlah penjelasan dari Om Swastyastu dan Om Santih Santih Santih Om, semoga bermanfaat. Untuk lebih jelasnya bisa dibaca di dalam buku Upadesa berisi percakapan Rsi Dharmakerti dan Sang Suyasa.

Baca Juga
SHARE
Subscribe to get free updates

Related Posts

Post a Comment

Iklan Tengah Post