Tempat Ibadah dan Kitab Suci Agama Hindu
HINDUALUKTA – Berbicara tentang tempat ibadah dan kitab suci, tentunya semua agama memiliki. Karena di Indonesia suatu agama di akui Negara jika memiliki tempat ibadah dan kitab suci. Lalu pertanyaannya apa nama Tempat Ibadah Umat Hindu? Dan Apa Nama Kitab Suci Agama Hindu? Untuk menjawab kedua pertanyaan di atas maka, penulis akan ulas satu per satu.
Image: ariefgwan |
1. Tempat Ibadah Umat
Berdasarkan keputusan PHDI maka tempat Ibadah (sembhayang) umat Hindu di Indonesia adalah Pura. Kata ‘Pura’ berasal dari akhiran Bahasa Sansekerta (-pur, -puri, -pura, -puram, -pore) yang artinya kota, kota berbenteng, kota dengan menara atau istana. Dalam perkembangannya di Pulau Bali, istilah ‘Pura’ menjadi khusus untuk tempat ibadah, sedangkan kata ‘puri’ menjadi tempat tinggal bagi para raja dan bangsawan. Untuk lebih jelasnya baca artikel dengan Judul:
Pura dibagi menjadi tiga bagian yakni Nista Mandala (Jaba Pisan) – lambang bhur loka, Madya Mandala (Jaba Tengah) – lambang bhuwah loka dan Utama Mandala (Jero) – lambang swah loka. Pura umumnya menggunakan ukiran khas Bali dan di dalamnya terdapat beberapa jenis bangunan lainnya seperti Padmasana, Wantilan, Bale Gong, Bale Kul-Kul dan masih banyak lainnya.
Pura Tanah Lot di Bali salah satu contoh Tempat Ibadah Agama Hindu |
Baca: Struktur Pura yang Benar
Tempat ibadah atau Pura umat Hindu di Indonesia berbeda-beda dari satu Tempat dengan Tempat lainnya. Hal ini ditentukan berdasarkan suku masing-masing umat Hindu. Semisalnya Hindu suku Jawa tempat Ibadahnya dinamakan Candi. Hindu suku Toraja Tempat Ibadahnya adalah Pemalaran. Hindu Kaharingan nama Tempat Ibadahnya adalah Balai Basarah. Pura sebenarnya adalah Nama Tempat Ibadah Umat Hindu Suku Bali tetapi juga digunakan sebagai Tempat Ibadah Umat Hindu secara Nasional di Indonesia.
Baca: Jeni-Jenis Pura
2. Kitab Suci Agama Hindu
Kitab Suci Agama Hindu adalah Weda atau dalam bahasa Sanskerta bertuliskan “Veda”. Weda merupakan jiwa yang meresapi seluruh ajaran Hindu, laksana sumber air yang mengalir terus melalui sungai-sungai yang amat panjang dalam sepanjang abad. Weda adalah sabda suci atau wahyu Tuhan Yang Maha Esa.
Weda secara ethimologinya berasal dari kata "Vid" (bahasa sansekerta), yang artinya mengetahui atau pengetahuan. Weda adalah ilmu pengetahuan suci yang maha sempurna dan kekal abadi serta berasal dari Hyang Widhi Wasa. Kitab Suci Weda dikenal pula dengan Sruti, yang artinya bahwa kitab suci Weda adalah wahyu yang diterima melalui pendengaran suci dengan kemekaran intuisi para maha Rsi. Juga disebut kitab mantra karena memuat nyanyian-nyanyian pujaan. Dengan demikian yang dimaksud dengan Weda adalah Sruti dan merupakan kitab yang tidak boleh diragukan kebenarannya dan berasal dari Hyang Widhi Wasa. Veda sebagai wahyu Tuhan mengandung nilai-nilai universal yang bisa berlaku di mana saja, kapan saja, dan terhadap siapa saja.
Salah Satu Contoh Kitab Suci Hindu |
Secara garis besar Weda dikelompokan menjadi 2 bagian besar yakni Veda Sruti dan Veda Smrti. Kelompok Veda Sruti merupakan kitab yang hanya memuat wahyu, sedangkan Veda Smrti adalah kelompok yang sifat isinya sebagai penjelasan terhadap Veda Sruti. Dengan demikian, sifat Kitab Smrti lebih operasional dan mudah dipahami oleh umat Hindu dimanapun berada.
Śruti (Devanagari श्रुति, "yang didengar") adalah kumpulan besar dari sastra keagamaan Hindu. Dalam Śruti tidak ditentukan periode-periode tertentu, namun merupakan keseluruhan sastra yang berupa wahyu dalam sejarah Hindu, dimulai dari sastra di awal peradaban hingga beberapa Upanisad yang mendekati era modern. Śruti tidak memiliki pengarang, dan diyakini merupakan wahyu dari Sang Pencipta, yang diterima oleh pada Rsi. (wikipedia)
Sedangkan Smrti adalah merupakan kelompok kitab kedua setelah kelompok Sruti atau kitab wahyu dan dianggap sebagai kitab hukum Hindu karena di dalamnya banyak dimuat tentang aturan Hindu yang disebut Dharma. Karena itu tidak mengherankan kalau kitab Smrti ini dinyatakn di dalam beberapa kitab sebagai kitab Dharmasastra. Dharma berarti “hukum” dan sastra berarti “ilmu”.
Smrti berasal dari kata “smr”berarti “ingat”. Dalam artikel Wikipedia diuraikan bahwa Smerti (Dewanagari: स्मॄति; IAST: Smṛti; arti harfiah: "yang di ingat"). Smrti adalah Pustaka suci atau Weda yang ditulis oleh Maha Rsi berdasarkan ingatan atas wahyu yang pernah diterimanya. Smrti ditulis untuk dan menjelaskan Weda, sehingga Weda dapat dimengerti dan lebih berarti bagi manusia pada umumnya.
Dari kedua kitab suci Weda di atas yakni Sruti dan Smrti tidak bisa di pisahkan satu sama lain. Keduanya juga terdiri dari berbagai jenis kitab. Jadi pada intinya kitab Suci Sruti dan Smrti terdiri dari beberapa jenis kitab. Demikian artikel ini semoga bermanfaat dan jika ada yang kurang jelas bisa di tanyakan pada kolom komentar dibawah atau chat di Facebook Fans Page @Hindualukta.
Baca Juga
Post a Comment
Post a Comment