Format Dharma Wacana Yang Baik dan Benar
HINDUALUKTA -- Membuat dharma wacana bukanlah hal yang sulit. Karena sebuah dharma wacana bisa kita cetuskan dari penngalaman, ide dan memori tentang buku yang pernah kita baca. Namun tidak semua orang mampu merangkai kata-kata yang baik.
Terutama ketika tampil di depan. Untuk itu dalam pembahasan kali ini saya akan berbagi mengenai cara membuat Format Dharma Wacana Yang Baik dan Benar sesuai dengan ketetapan departemen bimas hindu kementerian agama. Tulisan ini sengajah saya buat agar, penyulu-penyulu umat hindu yang telah dibuat oleh bimas hindu, bisa membuat dharma wacana sesuai dengan harapan pemerintah dan umat,
Foto Hindu Gyan |
Berikut Format Dharma Wacana Yang Baik dan Benar:
1. Opening
- Salam Pembuka (Agar apa yangakan dialkukan selalu mendapat jalan yang baik maka sudah seharusnya mengucapkan doa dsengan mantra. "Om Awignham Asthu namo siddham, Om Swastyastu.")
- Penghormatan (Penyambutan atau dalam bentuk sapaan kepada seluruh audience (yang hadir dalam acara), Urutan dari pembicara dengan urutan sebagai berikut: Yang kami sucikan ....(khusus kepada Pandita/Sang Dwijati atau Pinandita), Yang terhormat ...... (khusus seorang yang paling dihormati), Yang kami hormati ...( kepada beberapa orangsecara berjenjang), Para hadirin dan undagan yang berbahagia.)
- Puja/ Puji Sukur kepada Dewata Tuhan Yang Maha Esa. (Rasa bersyukur kepada TYME sangat perlu karena tanpa kehendak-Nya tentu acara tersebut tidak akan bisa berjalan dengan baik dan lancar, maka perlu disampaikan ungkapan puja dan puji kepada TYME.)
2. Isi
- Latar Belakang (Pada bagian ini pembicara mengemukan mengapa memilih judul ini, hendaknya disampikan dengan penuh keyakinan dan kesungguhan.)
- Landasan Theori (Umum and Veda): {Landasan theori adalah merupakan dasar pijakan kita untuk mengupas dan menggali siratan makna yang tertuang dalam Pustaka baik umum maupun dari kitab suci Weda ( Pendapat para ahkli, filsuf, mantra, seloka atau Epos Ramayana, Mahabharata, Upanisad dll).}
- Data dan Fakta Lapangan (Pada bagian data dan fakta kita hanya mencari kejadian dimasyarakat yang berbeda atau bertolak belakang dengan kejadian yang ditemukan di masyarakat, tunjukkan dengan kasus- kasus.)
- Permasalahan (Pada bagian ini disampaikan dengan jelas kejadian yang menimpa umat Hindu.)
- Cara Penyelesaian (Pada bagian ini agar orang kembali pada jalan yang benar maka ada beberapa hal yang perlu dilakukan, misalnya : "Mau mengenal agamanya sendiri dan datang pada saat ada persembahyangan bersama , saat ada dharma wacana, mau membeli buku dan membacanya tidak hanya inginnya gratis dan malah tidak pernah membaca menyelahkan dan menggurui orang lain. Dsb.)
- Solusi yang terbaik (Pada bagian ini tentu tidak semua jalan keluar dari permasalahan disampiakn tetapi yang paling mendasar saja.)
- Kesimpulan (Pada bagian akhir dari keseluruhan isi Dharmawacana dikemukan intisari dari seluruh materi yang telah diungkapkan didepan tadi.)
3. Clossing
- Harapan dan Doa
- Parama Santih
"Pada bagia ini sudah merupakan pakem atau baku untuk menghakhiri pembicaraan ada harapand an doa. Bapak/Ibu dan saudara-saudaraku yang berbahagia, Pada akhir Dharma wacana ini semoga TYME selala dan senantiasa memberikan kita kesejahteraa, kedamaian,semuanya memperoleh kebajikan dan saling pengertian dan dijauhkan dari segala duka nestapa dan selalu dalam keadaa sejuk teduh dan damai. Om sarwe bhawanthu sukhinah, sarwe santhu niramayah,sarwe bhadrani pasyantu , ma kascid duhka bhag bahwet. Om santih santih santih, Om.)
Demikian Tulisan ini Semoga bermanfaat Bagi tema-teman dan saudara yang berkenan memberikan ilmunya pada masyarakat dan generasi umat hindu.
Penulis; Bapak Gede Jaman
Baca Juga
Post a Comment
Post a Comment